Cara Budidaya Jamur Tiram di Rumah untuk Pemula

Cara budidaya jamur tiram di rumah – Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetesdengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiramdengan bagian tengah agak cekung. (wikipedia)

Bagian tubuh jamur tiram mempunyai tangkai yang tumbuh menyamping dan berbentuk seperti tiram (ostreatus). Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin, diameter 5–20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk.

Dari hasil penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein, air, kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.

Jamur tiram merupakan bahan makanan yang sangat bernutrisi karena mengandung protein yang tinggi, kaya akan vitamin serta mineral, rendah karbohidrat, lemak dan kalori. Selain itu jamur mengandung protein yang cukup tinggi yakni sekitar 10,5 – 30,4%.

Karena kandungan yang dimiliki jamur tiram sangat baik dan dibutuhkan bagi kesehatan membuat jamur ini banyak diminati dan tak sedikit pula yang menjadikannya usaha. Nah, bagi anda yang ingin mengetahui cara menanam jamur tiram di rumah yang mudah dan lengkap, silahkan simak ulasannya di bawah ini.

Cara menanam jamur tiram di rumah


cara budidaya jamur tiram sederhana memang cukup menjanjikan. Anda bisa memperoleh banyak keuntungan jika mengolah usaha jamur tiram ini dengan baik. Jamur adalah salah satu jenis tanaman yang bisa tumbuh pada media selain tanah dan tidak terlalu sulit untuk dibudidayakan.

1. Pemilihan bibit jamur tiram

Hal pertama yang harus diperhatikan pada cara budidaya jamur tiram untuk pemula yakni pemilihan bibit. Agar panen nantinya melimpah, maka bibit yang di budidayakann harus berkualitas. Karena jika bibit yang digunakan adalah bibit yang tidak berkualitas maka ada kemungkinan panen akan gagal, jamur tidak tumbuh dengan baik, serta kualitas jamur yang dihasilkan kurang baik.

Untuk menghasilkan bibit yang baik, anda bisa melakukan pembibitan sendiri dengan membibitkan  jamur f1. Anda juga bisa membelinya secara langsung pada petani yang sudah melakukan budidaya jamur tiram yang sukses atau membeli langsung di toko bibit terpercaya.

2. Membuat media tanam

Setelah bibit disiapkan, maka selanjutnya adalah menyediakan media untuk menanam atau membudidayakan jamur tiram. Jika anda membuat 100 kg media tanam untuk jamur, maka serbuk gergaji dan serbuk kayu yang digunakan adalah 80 kg, bekatulnya adalah 15 kg dan 10 kg untuk kapurnya. Setelahnya ketiga bahan tersebut di campur degnan cara mengaduknya hingga tercampur rata. Lalu masukkan air kedalam media tanam sekitar 60% dari jumlah bahan media tanam.

Untuk mengetahui apakah media tanam pada cara menanam jamur tiram ini sudah siap maka dilakukan pengetesan dengan cara menggenggam media tanam jika sudah tidak ada airnya dan jika dijatuhkan media tanam tidak pecah maka media tanam tersebut sudah siap untuk ditanami jamur. Berikutnya media tanam difermentasi selama 5 hingga 10 haru dalam suhu ruangan 70%.

3. Sterilisasi media tanam dan inokulasi

Setelah media tanam yang dibuat mengalami proses fermentasi, masukkan media tanam tersebut ke dalam plastik polipropilen. Setelah media tanam jamur tiram dipadatkan sampai berbentuk botol atau baglog. Pada ujung plastiknya dipasang ring dan ditutup kapas.

Setelah itu baglog tadi dibungkus dengan drum untuk tujuan sterilisasi. Gunakan api dengan panas sekitar 95 – 110°C dalam waktu 10 jam. Setelah dikukus agar steril Anda bisa mendinginkan kembali baglog untuk tanaman ini dengan cara didiamkan saja.
4. Inokulasi, inkubasi, dan pertumbuhan jamur tiram

Setelah baglog difermentasi, langkah selanjutnya yakni memindahkannya ke tempat inokulasi. Baglog tersebut di diamkan selama 24 jam agar mendingin, usahakan ruang isolasi ini dingin. Lalu, bibit kemudian dimasukkan kedalam baglog dengan cara mengambil botol bibit. Bagian ujung botol disemprotdengan menggunakan alkohol dan dibakar dengan spiritus hingga menyala lalu matikan kembali.

Aduk bibit dengan kawat dan masukkan bibit pada leher baglog hingga penuh dan tutup dengan kapas. Berikutnya bibit di inkubasi untuk mendapatkan miselium. Terakhir adalah memindahkan baglog yang tumbuh miselium pada kumbung. Cara menanam jamur tiram terakhir adalah dengan memberikan lubang pada baglog untuk tumbuh jamur.

Demikianlah cara budidaya jamur tiram yang mudah hingga menghasilkan produksi jamur yang berkualitas. Jangan lupa untuk membaca artikel kami yang lainnya: Cara budidaya jamur merang. Terimakasih telah berkunjung 🙂

<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <!-- adsense --> <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-3487364772237988" data-ad-slot="8433578755" data-ad-format="auto"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>

Subscribe for latest Apps and Games


0 comments:

Post a Comment